Pilihan ketika memasuki bulan Ramadhan dan kompetisi bergulir memang hanya dua, puasa atau tidak. Bagi striker Siena, Abdelkader Ghezzal, pilihannya akan jatuh kepada untuk tidak berpuasa.
“Saya menjalankan puasa ketika saya sedang beristirahat, saat sedang tidak ada pertandingan atau latihan,” ujar Ghezzal yang berhasil menjebol gawang Milan di pertandingan pertama Siena akhir pekan lalu.
“Saya selalu berpuasa Ramadhan tetapi kebaisaan saya berubah karena alasan kesehatan sejak saya menjadi pemain sepak bola profesional. Ketika saya di Crotone (saya berpuasa), tetapi setelah dua minggu saya merasa sakit dan memutuskan berhenti,” terang pemain Algeria itu.
Ghezzal mengaku tidak semua pemain sepak bola menjalankan cara yang dipilihnya. Pemain muslim lain di Seri A, Houssein Kharja, tetap memilih untuk berpuasa kecuali di hari pertandingan.
“Houssine, Kharja, mantan rekan saya di Siena yang sekarang bermain di Genoa, memutuskan untuk tetap melakukan puasa Ramadhan kecuali di hari pertandingan,” cerita Ghezzal.
Sementara, Jose Mourinho terpaksa menarik keluar Sulley Ali Muntari dalam pertandingan Inter Milan melawan Bari karena melihat ada yang tidak beres dengan kondisi anak asuhnya itu.
“Muntari memiliki masalah terkait Ramadhan, mungkin karena cuaca yang tidak memungkinkannya untuk melakukan itu (puasa dan bermain). Ramadhan tiba di saat yang tidak tepat bagi pemain untuk melakukan pertandingan,” ucap The Special One.
0 komentar:
Post a Comment