Satelit Palapa D yang dimiliki perusahaan komunikasi satelit Indosat itu diluncurkan dengan roket Long March 3B buatan China dari situs peluncuran roket Xichang di provinsi Sichuan, wilayah barat daya China.
"Roket pertama dan kedua secara normal berhasil masuk luar angkasa, namun roket ketiga gagal selama pembakarannya," lapor kantor berita China Xinhua.
Bulan Maret lalu, China menjanjikan akan mengganti semua biaya Satelit Komunikasi Nigeria seharga US$ 340 juta NIGCOMSAT-1 setelah satelit itu gagal melanjutkan misinya setelah 18 bulan berada di orbit. Satelit ini juga diluncurkan dari Xichang, pada 2007.
China dengan cepat memperluas kemampuan antariksanya dan berencana mendaratkan sebuah wahana di bulan pada 2012. Kemampuan China dalam meluncurkan satelit komunikasi asing bisa menyokong pengembangan kehadiran antariksanya sendiri.
Negeri ini berencana meluncurkan dua atau tiga laboratium udara antara 2010 dan 2015, sebelum ditumpangkan pada satu stasiun antariksa pada 2020, demikian Harian China, Selasa, mengutip Gu Yidong, mantan kepala program antariksas berawak China.
China sedang membangun sebuah pusat peluncuran baru di pulau selatam Hainan, yang posisinya lebih baik ketimbang Xichang ataupum pusat peluncuran China lainnya di provinsi Gansu.
Perusahaan Prancis ThalesAlenia Space, yang membuat satelit Palapa D, mengatakan bahwa satelit itu telah ditarik, sementara para pakar tengah menyelidiki kesalahannya, lapor Xinhua.
PT Indosat Tbk (Indosat) menyatakan peluncuran satelit Palapa-D di Xichang China berhasil dengan sukses.
”Kami bersyukur kepada Tuhan YME atas berhasilnya peluncuran satelit Palapa-D dalam kondisi cuaca yang sangat mendukung sehingga proses peluncuran berjalan dengan lancar,” kata Harry Sasongko, President Director & CEO Indosat di Xichang, China.
0 komentar:
Post a Comment